Jumat, 27 April 2018

Penyebab Bayi dan Balita Sering Muntah

Perasaan tidak berdaya sebagai orangtua jika menyaksikan sangbuah hati menderita, ditambah dengan ketakutan bahwa sesuatu yang serius mungkin terjadi, dan keinginan untuk melakukan sesuatunya agar anak bisa sembuh mungkin membuat Anda stres dan khawatir adalah hal yang lumrah dan bahkan dirasakan bagi semua orang tua. Apa lagi kalian yang baru saja menikah dan memiliki anak pertama atau kalian yang sulit melahirkan.

Ada banyak penyakit anak yang bisa menyebabkan muntah pada bayi, namun biasanya muntah cepat sembuh tanpa perawatan.


Maka dari itu kita sebagai orang tua yang telah dititipkan Tuhan anugerah seorang Anak sebaiknya pelajari sebanyak mungkin tentang penyebab muntah pada anak dan apa yang bisa Anda lakukan untuk menanganinya begitu lain kali anak Anda muntah.

Anak Memuntahkan Cairan
Muntah terjadi ketika otot perut dan diafragma dada berkontraksi kuat tapi perut rileks. Aksi refleks ini dipicu oleh “pusat muntah” di dalam otak setelah terangsang. Ada perbedaan antara muntah sebenarnya, mengeluarkan isi perut secara paksa melalui mulut karna sesuatu tersedah atau terlalu kenyang minum ASI hingga gumoh.

Di sisi lain, gumoh adalah melepehkan isi perut yang seringkali terjadi saat bayi bersendawa. Gumoh paling sering terlihat pada bayi di bawah 1 tahun. Gumoh mengalir keluar dari mulut seperti rembesan bocor, tanpa kontraksi perut. Sementara cairan muntah keluar menyembur, diiringi kontraksi otot perut.

Gumoh adalah reaksi alami dan wajar, karena tubuh anak berusaha mengeluarkan udara yang tertelan bayi saat menyusui. Muntah merupakan tanda adanya gangguan pada pencernaan bayi.

Penyebab Muntah Pada Bayi Anda
Muntah mungkin sesekali terjadi selama bulan pertama. Bila muncul berkali-kali atau semburannya kuat dan tidak biasa, hubungi dokter.

Penyebab umum muntah pada anak beragam menurut usianya, misalnya, kebanyakan bayi akan melepehkan sejumlah kecil susu formula atau ASI (gumoh), biasanya sekitar sejam setelah diberi makan. Frekuensi gumoh cenderung berkurang saat bayi bertambah umur, tapi mungkin tetap terjadi dalam bentuk yang ringan sampai usia 10-12 bulan. Ini mungkin hanya gangguan makan yang ringan.

Muntah Bayi Yang Berbahaya
  • Hypertrophic Pyloric Stenosis
Memasuki usia 2 minggu dan 4 bulan, muntah pada bayi yang hebat berkepanjangan mungkin disebabkan oleh penebalan otot di ujung perut. Kondisi ini mencegah makanan masuk menuju usus sehingga membutuhkan bantuan medis secepatnya.

Operasi biasanya dibutuhkan untuk membuka area yang menyempit. Tanda penting kondisi ini adalah muntah hebat yang muncul selama sekitar 15-30 menit atau kurang setelah kali selesai makan. Setiap kali Anda menyadarinya, hubungi dokter sesegera mungkin.
  • Refluks Asam Lambung
Gumoh kadang malah memburuk di beberapa minggu atau bulan pertama hidup bayi. Hal ini terjadi ketika otot di ujung bawah esofagus menjadi terlalu rileks dan memungkinkan isi perut kembali naik ke atas. Walaupun tidak hebat, tapi muncul sepanjang waktu.

Kondisi ini disebut penyakit refluks asam lambung, atau GERD. Kondisi ini biasanya dikendalikan dengan cara berikut :
    • Mengentalkan susu dengan sejumlah kecil sereal bayi sesuai arahan dokter anak
    • Hindari memberi makan terlalu banyak atau berikan makanan dalam porsi lebih kecil lebih sering
    • Buat bayi sering bersendawa
    • Tinggalkan bayi dalam posisi aman, tenang, tegap selama setidaknya 30 menit setelah pemberian makan
Jika langkah ini tidak berhasil, dokter anak mungkin merujuk Anda ke spesialis pencernaan.
  • Infeksi Perut atau Usus
Muntah akibat infeksi mungkin juga disertai oleh demam, diare, serta kadang-kadang mual dan sakit perut Rotavirus adalah penyebab utama muntah pada infeksi ini. Gejala sering berkembang hingga diare dan demam. Virus ini sangat menular, tapi sudah ada vaksin yang mampu mencegah penyebarannya. Rotavirus adalah salah satu penyebab gastroenteritis karena virus, tapi jenis virus lainnya seperti norovirus, enterovirus, dan adenovirus juga dapat menyebabkannya.
  • Darah atau empedu (lendir hijau) di dalam muntahan
  • Sakit perut parah
  • Muntah hebat berulang kali
  • Perut membengkak atau membesar
  • Lemah lesu atau lekas marah
  • Kejang-kejang
  • Tanda atau gejala dehidrasi, termasuk mulut kering, menangis tapi tidak bisa mengeluarkan air mata, dan lebih jarang buang air kecil
  • Tidak sanggup minum cukup cairan
  • Muntah berlanjut selama lebih dari 24 jam

Beberapa kondisi ini memerlukan perawatan medis, jadi waspadalah untuk gejala bermasalah selanjutnya, berapapun usia anak Anda, dan hubungi dokter anak bila muncul.

Terimakasih telah membaca Artikel ini, semoga bermanfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal Payudara Wanita Serta Fungsinya

Payudara manusia berkembang pada masa pubertas dan kondisi tersebut tidak berubah sepanjang hidup. Di masa kehamilan, payudara mengalami ...